Indonesia Mencari Cahaya di Ujung Terowongan - Kantor Perwakilan di Indonesia dan Timor-Leste
Partisipasi-partisipasi dalam acara
Sejak negara kepulauan yang berpenduduk 240 juta jiwa ini bangkit dari krisis di Asia pada tahun 1997/1998, Indonesia terus bergerak maju. Keadaan ekonomi terus membaik, kalangan menengah di negara ini terus berkembang serta semakin banyak perusahaan internasional yang berinvestasi di Indonesia. Beberapa bulan terakhir ini, dengan sangat tiba-tiba mulailah negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia ini mengalami berbagai masalah yang serius: ketidakadilan sosial meningkat secara drastis, mata uang Rupiah kehilangan nilai, diversifikasi ekonomi tidak mengalami kemajuan yang berarti dan semakin keras terdengar tuntutan dari berbagai pihak akan politik ekonomi yang lebih sesuai dengan Undang-Undang Dasar serta ideologi negara, Pancasila.
KAS Berhasil: Politisi Tingkat Atas Dari Semua Partai Penting Berkumpul
Tantangan-tantangan politik ekonomi yang perlu dianggap serius ini telah didiskusikan oleh para politisi ternama dari berbagai partai penting dalam sebuah pertemuan meja bundar. Bekerja sama dengan mitra kooperasi ternamanya, Universitas Paramadina, KAS berhasil mengumpulkan para politisi tingkat atas dari kedua partai yang memerintah, yaitu Partai Demokrat (PD) dan GOLKAR serta wakil dari partai-partai oposisi yang penting, PDI-P dan HANURA. Mereka berdiskusi menggunakan “Chatham House Rules”, dengan ahli dari Jerman dan Indonesia mengenai tantangan-tantangan yang ada saat ini serta mengumpulkan usul-usul tindakan yang dapat diambil dalam lingkungan politik.
Ekonomi Pasar Sosial Sebagai Panutan: Dari Dasar-Dasar Normatif Menuju Strategi Konkrit
Pembukaan diskusi ini dibawakan oleh Prof. Marcus Marktanner dari Kennesaw State University yang memperkenalkan model ekonomi pasar sosial di Jerman serta menekankan bahwa meski terdapat banyak perbedaan, dapat ditemukan pula beberapa kesamaan dengan ideologi negara Pancasila. Terciptanya keadilan serta kesempatan sosial yang merata juga memiliki arti yang sangat besar bagi para perumus ideologi negara Indonesia pada masanya. Dalam mengatasi tantangan-tantangan yang ada saat ini, Indonesia perlu mengembangkan strategi-strategi politik yang praktis dan meyakinkan dari dasar normativ yang ada dalam Undang-Undang Dasar Indonesia, demikian ungkap ilmuwan dan pengajar di USA serta penasihat politik, Marktanner.
Ketidakadilan Sosial, Diversifikasi Ekonomi Serta Operasionalisasi Undang-Undang Dasar
Setelah acara ini dibuka, para politisi berdiskusi mengenai ketidakadilan sosial yang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat. Para peserta diskusi sepakat bahwa karena ketidakadilan sosial yang terjadi di negara ini antara lain merupakan akibat dari kurangnya perkembangan di daerah pedesaan, secara politik perlu diusahakan untuk mengembangkan kesempatan ekonomi di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Tidak kalah pentingnya ialah diversifikasi ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Untuk menghindari terjadinya eksploitasi sumber daya alam seperti minyak bumi, gas bumi serta hutan secara terus menerus serta untuk lebih mengembangkan diversifikasi ekonomi, berbagai investasi asing yang dilakukan di Indonesia perlu lebih didukung. Investasi dalam hal pengembangan infrastruktur juga perlu dilakukan, agar produktivitas ekonomi lokal dapat menjadi lebih kuat dan perekonomian Indonesia baik secara nasional maupun internasional memiliki daya saing yang lebih tinggi.
Selain itu para peserta juga setuju bahwa diperlukan upaya untuk menjembatani jurang antara dasar Undang-Undang dengan kenyataan yang berlangsung dalam politik ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Oleh sebab itu, mereka menyarankan agar dasar-dasar yang terdapat dalam Pancasila seperti keadilan sosial dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah politik ekonomi yang baru dan konkrit.
Pertemuan Lebih Lanjut Dijadwalkan pada Tahun Pemilu 2014
Pada akhir acara para politisi serta ahli yang ikut serta dalam diskusi ini begitu senang akan diskusi yang berjalan serta hasil-hasil yang mereka dapatkan sehingga mereka meminta KAS Indonesia untuk kembali menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun Pemilu 2014 yang akan datang. Sebagai langkah awal, hasil-hasil serta saran-saran politik praktis dari diskusi yang lalu akan dirumuskan ke dalam sebuah policy-paper dan akan diteruskan kepada para pengambil keputusan dalam bidang politik ekonomi serta masyarakat umum.
Bila telah selesai dirumuskan, policy-paper tersebut dapat Anda baca pada kolom di sebelah kanan.