Rincian
Pasal 10, Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) perihal kesetaraan dalam pendidikan; menetapkan bahwa negara-negara peserta termasuk Indonesia wajib mengambil semua upaya yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam rangka memastikan hak yang sama dengan laki laki di bidang pendidikan. Secara umum, Indonesia sesungguhnya telah mencapai banyak kemajuan penting dalam pemenuhan kesetaraan untuk memperoleh hak kependidikan. Pengakuan lembaga semacam Worldbank menunjukkan fakta kemajuan tersebut. Di sisi lain, Worldbank juga menemukan adanya paradoks, meskipun perempuan Indonesia memiliki akses terhadap pendidikan (tingkat partisipasi pendidikan tinggi), hal itu tidak berlanjut dengan tingginya partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi (Worldbank 2020).
Data guru di Indonesia menunjukkan adanya kemajuan sekaligus lanjutan dari paradoks tersebut. Partisipasi kaum perempuan untuk menjadi tenaga pendidik sangat tinggi, bahkan telah dominan. Mengutip data dari dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2022/2023 terdapat 3,3 juta guru di seluruh Indonesia. Sementara itu berdasar data dari situs Katadata.com, dari total populasi guru nasional, sebanyak 2,36 juta orang atau 70,84% adalah perempuan. Sementara jumlah guru laki-laki sebanyak 972,05 ribu orang atau 29,16%.
Paradoks sebagaimana disinggung oleh Worldbank diduga muncul pula pada peran struktural guru perempuan di institusi pendidikan semacam sekolah, lembaga profesi guru dan dinas pendidikan. Apakah jumlah kepala sekolah dari kaum laki-laki sudah seimbang dengan kaum perempuan? Menggunakan data jumlah guru perempuan yang mencapai lebih dari 70 persen, mestinya peran struktural guru perempuan juga dominan. Tidak banyak data yang menguak persoalan ini secara lengkap. Namun ada riset tim Inovasi bentukan dari kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia untuk isu kesetaraan pendidikan. Hasil riset mereka di 16 kabupaten kota di Indonesia menunjukkan data yang menarik. Jumlah guru perempuan dominan, namun guru perempuan lebih lama memperoleh promosi untuk menduduki jabatan kepala sekolah.
Temuan lain tim Inovasi juga mengkonfirmasi adanya ketimpangan antara jumlah kepala sekolah laki-laki dan perempuan. Di tingkat Sekolah Dasar yang nyata-nyata jumlah guru perempuan sangat dominan ternyata hanya ada 30% guru perempuan yang menjabat kepala sekolah. Patut diduga, hal serupa terjadi pada jabatan struktural di Dinas Pendidikan, organisasi profesi guru, dan peran struktural lain di sekolah atau yayasan pendidikan. Mungkin bukan karena diskriminasi masih terjadi, tetapi bisa jadi karena jiwa dan kapasitas kepemimpinan kaum perempuan yang belum berkembang lebih jauh.
Program pelatihan ini adalah upaya untuk menguatkan kapasitas kepemimpinan kaum perempuan sekaligus pengarus-utamaan gender secara lebih dalam lagi, bukan sekedar terwakili keberadaannya, namun meningkat pada pengambilan peran dan inisiatif yang lebih luas.
Program
Selasa, 19 Agustus 2025
07:30 – 08:00 Pembukaan
1. Djayadi Hanan, Ph.D – Direktur Paramadina Institute for Education Reform (PIER)
2. Cynthia Tri Putri, S.Pd – Perwakian KAS untuk Indonesia & Timor Leste
3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
08.00 – 09:30 Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Kaum Perempuan untuk Demokrasi Indonesia yang Semakin Baik
Oleh Danang Binuko - DITJEN Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri
09:30 – 11:00 Kontrak Belajar
Oleh Mohammad Abduhzen
11:00 – 12:30 Pemimpin dan Kepemimpinan
Oleh Tatok Djoko Sudiarto
13:30 – 15:00 Kepemimpinan yang Efektif
Oleh Tatok Djoko Sudiarto
15:30 – 17:00 Pengarus-utamaan Gender dalam Kepemimpinan: Perempuan dalam Kepemimpinan di Indonesia, Data Partisipasi Kepemimpinan dan Keterwakilan Kaum Perempuan
Oleh Khoirunnisa Nur Agustyati
19:30 – 21:00 HAM dan Paradigma Demokrasi
Oleh Djayadi Hanan
Rabu, 20 Agustus 2025
08:00 – 09:30 Kesetaraan Gender dalam Demokrasi
Oleh Ima Mahdiah
10:00 – 11:30 Kepemimpinan Pendidikan: Membangun Ekosistem yang Mencerdaskan
Oleh Mohammad Abduhzen
13:30 – 15:00 Kepemimpinan Guru: Pendekatan Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru
Oleh Retno Listiyarti
15:30 – 17:00 Team Building: Praktik Kepemimpinan dalam Tim
Oleh Hilal Tri Anwari
19:30 – 21:00 Aktualisasi Trilogi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara
Oleh Djayadi Hanan
Kamis, 21 Agustus 2025
08:00 – 09:30 Model Pembelajaran Demokratis
Oleh Umar Abdullah
10:00 – 11:30 Studi Kasus Bias Gender dalam Praktik Kelas: Problem Solving
Oleh Mohammad Abduhzen
13:00 – 14:30 Mengintegrasikan Nilai Demokrasi, HAM dan Isu Gender ke Dalam Mata Pelajaran yang Diajarkan
Oleh Umar Abdullah
14:30 – 16:00 Membuat Action Plan dari Hasil Pelatihan
Oleh Hilal Tri Anwari
16:00 – 16:30 Penutupan
Oleh Mohammad Abduhzen