Asset Publisher

Partisipasi-partisipasi dalam acara

Jimly Asshiddiqie membawakan keynote dalam workshop kode etik kedua KAS

dari Thomas Yoshimura
Workshop Pengembangan Kapasitas Hakim Melalui Pendidikan dan Pelatihan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, bekerjasama dengan Jimly School of Law and Government

Asset Publisher

Sejak tahun 1998, Indonesia berada dalam masa transisi demokratis. Kemajuan yang dialami dapat dilihat antara lain dari pemilihan wakil rakyat yang bebas dan adil serta pergantian presiden yang berlangsung aman pada tahun ini, yang juga disorot oleh dunia. Meski mengalami kemajuan yang baik, negara Muslim terbesar di dunia ini masih terus dikonfrontasi oleh tantangan-tantangan besar dalam stabilisasi dan konsolidasi demokrasinya.

Di hampir semua bagian kehidupan, masyarakat dihadapkan pada momok yang bernama korupsi. Dalam angka indeks korupsi yang baru diterbitkan oleh Transparency International di tahun 2014 ini, Indonesia berada di urutan ke 107 dari 175 negara. Bila menyangkut para hakim, hal ini tentu saja memiliki konsekuensi yang sangat buruk: mereka mewujudkan negara hukum sebagai tulang punggung suatu demokrasi yang berfungsi dengan baik dan berdasarkan jabatan dan fungsinya seharusnya sangat menjiwai moral dan etika tinggi. Bila tidak, mereka tentu saja tidak akan dipercaya dalam menegakkan keadilan. Harapan kepada para hakim di Indonesia yang demokratis sangatlah besar, namun hingga saat ini banyak kalangan yang merasa harapan tersebut belum terpenuhi.

Dengan latar belakang inilah, setelah melewati tahap perencanaan dan persiapan yang intensif selama dua tahun, KAS memulai suatu kerjasama jangka panjang dengan Jimly School of Law and Government. Pada bulan Oktober yang lalu, telah diselenggarakan workshop pertama untuk para hakim, yang antara lain diisi dengan tukar pendapat antar para peserta dan dengan para ahli, mengenai aturan, harapan serta rintangan bagi perilaku yang benar dan etis dalam pekerjaan mereka sehari-hari.

Dari tanggal 27 hingga 29 November, diselenggarakanlah workshop kedua, dimana sekelompok hakim dari propinsi Sulawesi Selatan berkumpul di ibu kotanya, Makassar. Kembali hadir sebagai ahli dalam workshop tersebut ialah perwakilan dari Komisi Yudisial. Hadir pula Prof. Jimly Asshiddiqie, pendiri Jimly School, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan ahli hukum tata negara yang ternama. Mereka berbagi pengalaman dan penaksiran mereka serta berdiskusi dengan para peserta.

Asset Publisher

comment-portlet

Asset Publisher