KAS Indonesien

Di awal workshop para alumni mengulang prinsip-prinsip ekonomi pasar sosial bersama dengan Prof. Marcus Marktanner serta berbicara mengenai perkembangan-perkembangan politik ekonomi Jerman dan Eropa setelah zaman perang dari kacamata mereka.

KAS Indonesien

Dalam sebuah update mengenai situasi ekonomi di negaranya, Wijayanto Samirin menganalisa tantangan-tantangan yang ada dan sebagai penasihat Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, memberikan gambaran mengenai strategi dan rencana pemerintah.

KAS Indonesien

Pembukaan dari KAS diwakili oleh Thomas Yoshimura, yang antara lain mengingatkan akan peran istimewa dari dasar-dasar politik ekonomi pasar sosial bagi pekerjaan KAS, baik di dalam maupun di luar negeri.

KAS Indonesien

Ke-24 peserta telah mengikuti kegiatan KAS mengenai ekonomi pasar sosial bersama Prof. Marktanner pada tahun 2012, 2013 atau 2014 dan memanfaatkan workshop pendalaman materi ini antara lain untuk bersilaturahmi serta memperkuat jaringan alumni.

KAS Indonesien

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini merupakan kombinasi antara teori maupun praktek. Konstelasi politik dari daerah asal para peserta dari berbagai propinsi di Indonesia juga dianalisa dengan „kotak peralatan kerja“ ekonomi pasar sosial.

KAS Indonesien

Tugas utama bagi para peserta ialah mengembangkan ide proyek ilmiah masing-masing dengan menggunakan rangka analisa yang diperkenalkan oleh Prof. Marktanner.

KAS Indonesien

Dalam berbagai kesempatan diskusi kelompok, para alumni memanfaatkan kesempatan untuk meminta pendapat serta masukan ahli dari Jerman ini untuk proyek mereka.

KAS Indonesien

Kunjungan ke beberapa di UKM serta sebuah penjabaran yang dibawakan oleh Chairul Mahsul, Kepala Inspektorat Propinsi Nusa Tenggara Barat, mewakili Gubernur NTB, telah memperkaya kegiatan kali ini.

Reformasi politik ekonomi serta finansial tetap menjadi fokus diskusi di Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang masih kurang, menambahkan porsi rantai pengadaan, pemberantasan kemiskinan, pengkikisan birokrasi serta meminimalisir angka korupsi merupakan aspek-aspek yang menjadi tugas serta janji dari pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014. Setelah menunjukkan hasil yang agak bias pada pemerintahan tahun pertamanya, pemerintah berhasil meningkatkan ritme kerjanya dalam politik ekonomi dan finansial sejak pergantian kabinet pada pertengahan tahun yang lalu. Pada beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mencoba untuk memberikan impuls baru melalui serangkaian (lebih dari sepuluh) paket reformasi. Namun demikian, selain tetap adanya defisit dari dalam, telah terbentuk faktor-faktor ketidakpastian lain yang datang dari luar, antara lain harga bahan baku yang rendah, kemunduran ekonomi (tidak hanya di Cina), serta ekspektasi dan perkembangan mengenai politik suku bunga Amerika Serikat. Hal-hal ini tentu sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi makro terbesar di Asia Tenggara ini.

Dalam rangka kerja samanya dengan Universitas Paramadina sejak tahun 2009, setiap tahunnya KAS di Indonesia menyelenggarakan postgraduate course mengenai dasar-dasar ekonomi pasar sosial, terutama membandingkan dengan model ekonomi Pancasila Indonesia. Sejak tahun 2012, Profesor Ekonomi Marcus Marktanner yang mengajar di Kennesaw State University di USA, menjadi dosen dalam proyek ini. Kegiatan tahun ini berlangsung dari tanggal 14 hingga 18 Februari di Lombok dan secara khusus mengundang para alumni terpilih dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini diselenggarakan khusus untuk memberikan kesempatan memperdalam materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya serta memperkuat jaringan antar para peserta.